Friday 21 April 2017

Standarisasi Organisasi Komunikasi Data


Dalam komunikasi data diperlukan standar komunikasi data yang akan menjadi rule untuk proses komunikasi data. Standar komunikasi data ini diatur oleh sebuah organisasi. Berikut adalah standar organisasi dalam komunikasi data :

1. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah organisasi nirlaba internasional, yang merupakan asosiasi profesional utama untuk peningkatan teknologi. IEEE-SA memiliki peran cukup besar dalam mempersatukan substandard industri membentuk standardisasi internasional yang diakui seluruh industri. Berikut ini adalah contoh unit kerja dan bidang yang ditangani :

  • 802.1 Higher Layer LAN Protocols Working Group
  • 802.3 Ethernet Working Group
  • 802.11 Wireless LAN Working Group
  • 802.15 Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group
  • 802.16 Broadband Wireless Access Working Group
  • 802.17 Resilent Packet Ring Working Group
  • 802.18 Radio Regulator TAG
  • 802.19 Coexistence TAG
  • 802.20 Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group
  • 802.21 Media Independent Handoftt Working Group
  • 802.22 Wireless Regional Area Network




  • 2. ANSI (American National Standards Institute) adalah sebuah kelompok yang mendefinisikan standar Amerika Serikat untuk industri pemrosesan informasi. ANSI adalah lembaga amerika yang mengeluarkan standard ASCII (American Standard Code for Information Interchange). ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter “|”.



    3. Asosiasi Industri Telekomunikasi (TIA) adalah suatu organisasi terpisah yang diakui oleh ANSI dan bekerjasama dengan Asosiasi Industri Elektronika (EIA). Contoh standart dari TIA/EIA : TIA (Telecommunication Industry Asociation) = suatu organisasi terpisah yang diakui oleh ANSI dan bekerjasama dengan Asosiasi Industri Elektronika (EIA). Organisasi standard TIA menciptakan standard yang meliputi radio private mobile (biasa yang digunakan oleh pihak keamanan baik tentara maupun polisi), menara antenna, satelit, premsis cabling (copper maupun fiber), system komunikasi mobile, moble multimedia multicast, healthcare dan lainnya.



    4. ECMA (European Computer Manufacturers Association), lembaga ini merupakan perkumpulan orang eropa yang mengeluarkan standar dalam sistem teknologi dan informasi. Ecma International adalah lembaga yang mengeluarkan standarisasi dalam ECMAScript, sebuah standard yang mengelola JavaScript.


    5. International Telecommunication Union Radiocommunication Sector (ITU-R) .Sebuah organisasi global yang ada dan didirikan untuk mengatur penggunaan frekuensi radio (RF) diseluruh penjuru dunia.



    6. FCC adalah organisasi yang bergerak di bidang pertelekomunkasian. Organisasi ini yang mengatur segala jenis komunikasi baik yang keluar ataupun ke dalam negara Amerika Serikat. FCC dan organisasi sejenis, adalah organisasi yang bertugas, sekaligus yang berhak untuk membuat berbagai aturan yang menyangkut mengenai apa saja yang boleh, dan tidak boleh dilakukan oleh seorang user dalam hal penggunaan wireless, khususnya yang menyangkut penggunaan Frekuensi Radio (RF) untuk melakukan transmisi.



    7. Organisasi Internasional untuk Standardisasi, International Organization for Standardization (ISO) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara.Didirikan pada23 February 1947 ISO menetapkan standarstandar industrial dan komersial dunia. 





    8. IETF adalah ebuah organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab dalam mengatur dan menetapkan protocolprotocol standard yang digunakan di internet. Internet Engineering Task Force (disingkat IETF), merupakan sebuah organisasi yang menjaring banyak pihak (baik itu individual ataupun organisasional) yang tertarik dalam pengembangan jaringan komputer dan Internet Organisasi ini diatur oleh IESG (Internet Engineering Steering Group), dan diberi tugas untuk mempelajari masalah-masalah teknik yang terjadidalam jaringan komputer dan Internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut kepada IAB (Internet Architecture Board).

    9. The World Wide Web Consortium (W3C) merupakan sebuah lembaga konsorsium yang membuat dan terus berobservasi dalam pengembangan teknologi web mencangkup XML, HTML dan aplikasi-aplikasi lain yang sering digunakan dalam dunia web. World Wide Web Consortium (W3C) adalah suatu konsorsium yang bekerja untuk mengembangkan standar-standar untuk World Wide Web. Spesifikasi teknologi-teknologi utama yang dipakai sebagai basis utama web, seperti URL (Uniform
    Resource Locator), HTTP (HyperText Transfer Protocol), dan HTML (HyperText Markup Language) dikembangkan dan diatur oleh badan ini. Standard dari W3C (Konsorsium World Wide Web)
    XML,CGI,CSS,HTML5.


    Thursday 20 April 2017

    Elemen-elemen Komunikasi Data


    Komunikasi data adalah hubungan atau interaksi (pengiriman dan peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang dengan jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas. Contohnya adalah pertukaran sinyal-sinyal suara antara dua telepon pada satu jaringan yang sama. Berikut ini elemen-elemen model komunikasi data :
    1. Source (Sumber) : penghasil data untuk ditransmisikan
    2. Transmitter (Pengirim) : Sebuah transmitter cukup memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama
    3. Transission System (Sistem Transmisi) : merupakan jalur transmisi tunggal (single transmission line) atau atau jaringan kompleks (complex network) sebagai penguhubung  antara sumber dengan destination (tujuan).
    4. Receiver (Penerima) : sebagai penerima dari system transmisi dan menggabungkan ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. Sebagai contoh, sebuah modem akan menerima suatu sinyal analog yang datang dari jaringan atau jalur transmisi dan mengubahnya menjadi suatu digital bit stream.
    5. Destination (Tujuan) : menangkap data dari Receiver



    Friday 14 April 2017

    Konfigurasi DHCP Server Debian


    Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Dengan kata lain, DHCP server memberikan layanan "peminjaman" IP Address kepada komputer-komputer lain yang membutuhkan untuk dapat terhubung dengan jaringan, sehingga IP yang kita dapatkan secara otomatis dari server DHCP. Jika kita tidak memakai layanan DHCP server maka kita harus mengalokasikan IP address kepada komputer secara manual (IP statis).
    Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
    • DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server,Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
    • DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation,Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 8 atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

    Adapun langkah-langkah dalam konfigurasi DHCP Server adalah sebagai berikut :
    Ketik apt-get install isc-dhcp-server , untuk menginstall paket dhcp
    ketik nano /etc/dhcp/dhcpd.conf , dan hilangkan tanda "#" mulai tulisan subnet sampai "}" 
    Konfigurasi default file dhcpd.conf

    dan ganti seperti contoh gambar dibawah ini (sesuaikan dengan kebutuhan):

     Lalu simpan dengan perintah ctrl+o 

    3.    Restart dhcp nya dengan perintah service isc-dhcp-server restart

    Settingan pada PC Client :
    1.    Buka properties Local area Connection, pilih Ipv4 lalu klik properties


    2.    Pilih obtain agar ip otomatis mendapatkan dhcp dari server 

    3.    Jika dhcp berhasil maka network akan mendapatkan ip dhcp dari server seperti
    gambar dibawah ini (Contoh gambar dari konfigurasi yang lain) :


    Dengan adanya layanan DHCP ini dapat memudahkan kita dalam mengelola suatu jaringan komputer sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Demikian konfigurasi dasar DHCP Server pada sistem operasi Debian, semoga bermanfaat. 
    Keep blogging...