Showing posts sorted by date for query arduino-9600. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query arduino-9600. Sort by relevance Show all posts

Friday 13 May 2016

BAHASA PEMROGRAMAN ARDUINO

A.Struktur
Dalam penulisan Program/ Sketch Menggunakan Arduino, ada dua fungsi yang harus ada hal ini dikarenakan arduino memiliki struktur dasar/ standart penulisan yaitu void setup, dan void loop, namun Arduino juga memiliki beberapa fungsi tambahan seperti komentar satu bari ( // ), Blok komentar (/*…*/), kurung kurawal ( { } ), Titik Koma ( ; ).

1.void setup( ) {   }
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya/ di-Reset

Contoh ;
int LED = 3;
void setup(){
Serial.begin(9600);
pinMode(LED, OUTPUT);
}
void loop(){
}

2.void loop( ) {   }
Fungsi ini akan dijalankan setelah void setup  selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan dengan kata lain program yang ada di dalam kurung kurawal void loop akan mengunlang secara terus menerus.

3.Fungsi()
Digunakan untuk membuat sekumpulan program dengan memberikan label/ nama tertentu yang dapat dipanggil sewaktu- waktu dan fungsi ini biasanya digunakan untuk sekumpulan program yang akan sering dipanggil / dijalankan, sehingga program akan jauh lebih sederhana.

4.//(komentar satu baris)
Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.

5./*  */(Blok Komentar)
Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskanpada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.

6.{   }(kurung kurawal)
Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).

7.;(titk koma)
Hamper baris kode pada Arduino harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan/ eror.

B.Struktur Pengaturan

Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan Arduino.

1.If dan Else
Berfungi untuk melakukan pengetesan atau pengujian kondisi sehingga apabila sebuah kondisi telah terpenuhi maka program/ sketch akan menjalankan Pernyataan yang berada di dalam kurung kurawal, namun jika tidak maka program akan melewati pernyataan tersebut, if sendiri memiliki beberapa bentuk dalam penulisannya 
-Bentuk pertama;
ini adalah bentuk if tunggal yang digunakan hanya untuk 1 kondisi, sehingga bila sudah tercapai kondisi tersebut jalankan pernyataan jika tidak lewati pernyataan.

Format penulisan :
If(kodisi){
pernyataan}

Contoh :
If (SensorPin > 100){
digitalWrite(13, HIGH);}

Program diatas menyatakan jika nilai Sensor Pin besar dari 100 maka nyalakan LED pada pin 13.

-Bentuk kedua;
Ini adalah bentuk kedua yang digunakan untuk kondisi if dengan satu pengecualian, jadi apabila if dalam kondisi tersebut program akan menjalankan  pernyataan1 jika tidak program akan menjalankan pernyataan2.

Format Penulisan :
if (kodisi){
Peryataan1}
else{
peryataan2}

Contoh :
If (SensorPin > 100){
digitalWrite (13, HIGH);}
else{
digitalWrite (13,LOW);}

-Bentuk Ketiga;
Pada bentuk ketiga ini if memiliki beberapa pengecualian, sehingga apabila dalam kondisi1 program akan menjalankan pernyataa1, jika tidak cek kondisi2 jika dalam kondisi2 jalankan pernyataan2 jika tidak cek kondisi 3 jika dalam kondisi 3 maka jalankan pernyataan3, jika tidak ada sama dengan kondisi1, kondisi2, kondisi3 maka jalankan pernyataan4.

Format Penulisan:
If(kondisi1){
Pernyataan1}
else if(kondisi2){
Pernyataan2}
else if(kondisi3){
Pernyataan3}
else {Pernyataan4}

Contoh :
If (SensorPin > 20){
digitalWrite (13, HIGH);}
else if(SensorPin > 40){
digitalWrite (12, HIGH);}
else if(SensorPin > 60){
digitalWrite (11 HIGH);}
else{ digitalWrite (11 HIGH);}

2.For
Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode didalam kurung kurawal beberapa kali, namun untuk melakukanya dibutuhkan sebuah counter, baik itu counter up ( i++ ), ataupun counter down ( i-- ), sebagai mana yang telah dilihat pada format penulisan i=0 menyatakan posisi awal,sedangkan# untuk jumlah pengulangan dan i++ adalah counter.

Format Penulisan :
for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) {
pernyataan}
Contoh
for (int i =0; i <9; i++){    
pinMode(ledPins[i],OUTPUT);
}

3.Switch 
Digunakan untuk menguji suatu nilai pada variable dengan konstanta- konstanta tertentu, konstanta tersebut diawali dengan case dan diakhiri dengan break, jika variable sama dengan konstanta 1 maka jalankan pernyataan 1, jika variable sama dengan konstanta 2 maka jalankan pernyataan 2 dan begitu seterusnya  namun jika variable tidak sama dengan konstanta manapun maka jalankan default.

Format Penulisan :
switch (var) {
case 1:
//pernyataan 1
break;
case 2:
//pernyataan 2
break;
default: 
}

4.while 
Akan menjalankan intruksi yang ada di dalam kurung ()secara terus menerus dan tak terhingga, sampai ekspresi dalam kurung() menjadi salah(false) oleh sebab itu harus ada yang mengubah variable agar dapat keluar dari intruksi ini. 

Format Penulisan:
While(kondisi)
{peryataan(s)
}

5.Do-While
Bekerja dengan cara yang sama seperti while, dengan pengecualian bahwa kondisi ini di uji pada akhir program, sehingga program akan berjalan setidaknya sekali.

Format Penulisan:
do
{pernyataan
}
While(kondisi);


6.Break
Digunakan untuk  keluar dari do while dan while, untuk melewati kondisi normal. Hal ini juga digunakan untuk keluar dari pernyataan switch.

Contoh; 
for(x =0; x <255; x ++){
analogWrite(PWMpin, x);
sens =analogRead(sensor);  
if(sens > threshold){ 
x =0;
break;
}  delay(50);
}

7.Continue
Pernyataan melompati sisa literasi saat (do, for, atau if). Ini akan terus  memeriksa ekspresi kondisional dari loop, dan melanjutkan dengan literasi berikutnya.

Contoh;
for(x =0; x <255; x ++){
 if(x >40&& x <120){      // create jump in values
 continue; }
    analogWrite(PWMpin, x);
    delay(50);
}

8.Return
Return berguna untuk mengembalikan nilai dari fungsi ke  fungsi panggilan, jika diinginkan.
contoh:
int checkSensor(){       
if (analogRead(0) > 400) {
return 1;
else{return 0;}
}

9.go to
adalah intruksi lompat tak bersyarat, instruksi ini mengakibatkan eksekusi dilanjutkan ke alamat yang dituju oleh label .
Contoh;
for(byte r = 0; r < 255; r++){
for(byte g = 255; g > -1; g--){
for(byte b = 0; b < 255; b++){
if (analogRead(0) > 250){ goto Label1;}
Label2}}
}
Label1:

C. Arithmetic
1.Aritmatika 
     Arduino IDE selain mendukung untuk  kompailer juga mendukung operator Aritmatika seperti yang ada dibawah ini.

-Sama dengan ( = )
Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x sekarang sama dengan 20).

-Penjumlahan( + )
 Penjumlahan
-Pengurangan( - )
 Pengurangan
-Perkalian( * )
 Perkalian
-pembagian( /)
 Pembagian
-Sisa pembagian ( % )
Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).

2.Operasor Bitwisee
Operasi bitwise banyak digunakan dalam aplikasi mikrokontroler, misalnya untuk menguji kondisi bit pada Port 1 atau pergeseran bit dll. Ada enam buah operator bitwise diantaranya;

-Operator Geser kiri ( << )
Operator geser kiri akan mengeser ke kiri perbit sehingga bit 0 akan menggeser ke bit 1 dan bit 2 akan menggeser ke bit 3 dan seterunya, Untuk melakukan operasi bitwise geser kiri dibutuhkan dua buah operan, disebelah kiri tanda ( <<) adalah nilai geser dan disebelah kanan adalah jumlah bit yang akan digeser ke kiri.

-Operator Geser kanan ( >> )
Operator geser kanan akan mengeser ke kanan perbit” misalnya bit 8 akan menggeser ke bit7 dan bit 7 akan menggeser ke bit 6 dan seterunya, Untuk melakukan operasi bitwise geser kanan dibutuhkan dua buah operan, disebelah kiri tanda ( <<) adalah nilai geser dan disebelah kanan adalah jumlah bit yang akan digeser ke kiri.

-Operasi Bitwise AND (&)
Operator bitwise and (&) berfungsi untuk melakukan operasi logika AND bit/ bit misalnya  bit 0 akan diproyeksikan dengan bit 0 dan bit 1 diproyeksikan dengan 1 dan seterusnya.

Contoh:
int a = 10 ; // Dalam biner : 1010
int b = 12 ; // Dalam biner : 1100
int c = a & b; // Hasil dalam biner : 1000

-Operasi Bitwise OR(|)
Operator bitwise OR (|) berfungsi untuk melakukan operasi logika OR bit/ bit misalnya  bit 0 akan diproyeksikan dengan bit 0 dan bit 1 diproyeksikan dengan 1 dan seterusnya.

Contoh :
int a = 10 ; // Dalam biner : 1010
int b = 12 ; // Dalam biner : 1100
int c = a | b;   // Hasil dalam biner : 1110

-Operasi Bitwise XOR (^)
Operator bitwise XOR (^) berfungsi untuk melakukan operasi logika XOR bit/ bit misalnya  bit 0 akan diproyeksikan dengan bit 0 dan bit 1 diproyeksikan dengan 1 dan seterusnya.
Contoh :
int a = 12; // Dalam Biner : 1100
int b = 10;   // Dalam Biner : 1010
int c = a ^ b; //HarsilDalam Biner : 0110 

- Operasi Bitwise NOT (~)
Operatr bitwise NOT (~) berfungsi untuk melakukan operasi logika NOT pada bit, misalnya bit yang berlogika 0 berubah menjadi 1 dan logika 1 berubah menjadi0.

Contoh :
int a = 12; // Dalam Biner : 1100
int c = ~a //Hasil Dalam Biner : 0011

3.Operator Relasi/ Pembanding
Operator Relasi digunakan untuk membandingkan dua buah nilai atau kondisi. Operator relasi.

-Sama dengan ( == )
Sama dengan (misalnya: 14 == 10 adalah FALSE (salah) atau 10 == 10 adalah TRUE (benar))

-Tidak sama dengan ( != )
Tidak sama dengan (misalnya: 14 != 10 adalah TRUE (benar) atau 10 != 10 adalah FALSE (salah))

-Kecil dari ( < )
Lebih kecil dari (misalnya: 14< 10 adalah FALSE (salah) atau 14 < 14 adalah FALSE (salah) atau 10< 14 adalah TRUE (benar))

-Besar dari ( > )
Lebih besar dari (misalnya: 14> 10 adalah TRUE (benar) atau 14 > 14 adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))

-Kecil/ sama dengan ( <= )
Kecil/ sama dengan (misalnya: 14 <= 10 adalah FALSE (salah) atau 14 <= 14 adalah TRUE (benar) atau 10 <= 14 adalah TRUE (benar))

-Besar / sama dengan ( >= )
Lebih besar dari (misalnya: 14 >= 10 adalah TRUE (benar) atau 14 >= 14 adalah TRUE (benar)) atau 12 >= 14 adalah FALSE (salah))

PERHATIAN
dalam penulisan operator relasi tanda tidak boleh salah hal ini dikarenakan kesalahan sedikit dalam penulisan tanda dapat menyebankan program/ sketch tidak berkerja sesuai dengan yang diharapkan misalnya : kita ingin membandingkan sebuah Variable dengan operasi relasi sama dengan (==)  tanda yang harus dituliskan adalah == jika kita hanya menuliskan = sekali saja maka instruksi yang dijalankan bukanya membandingkan malah memberi nilai pada Variable, selain dari itu jika kita ingin menusilkan operasi relasi besar sama dengan ( >= ) kita tidak boleh menulikanya terbalik ( => ), meskipun maknanya sama namun Arduino IDE tidak mengenal hal itu sehingga mengakibatkan eror pada saat Verify ( Kompailer ).

Monday 18 May 2015

Menghidupkan 3 Buah Lampu Arduino dengan Compiler C#


Hai sobat jurikablog sebenarnya pengiriman data melalui serial port sangat sederhana, cukup menggunakan method Write dengan parameter berupa string yang ingin dikirim. disini jufrikablog mencontohkan jika sobat ingin membuat program compile untuk mematikan dan menghidupkan lampu pada arduino dengan simple


1. Alat dan bahan
    3 Buah software : arduino simulator / memakai proteus isis , virtual port setting , dan sharpdevelop atau visual studio c#
2. buat program compiler nya dengan design yang akan jadi seperti ini (komponen : button , serialport, timer, label, textbox)


3. lalu masukan program ini ke tombol send
    serialPort1.Write(textBox1.text);
4.dan pada button on  setting seperti ini (contoh pada button on untuk lampu led 1 memakai karakter 'a')
   Button2.Enabled = false;
   Button5.Enabled = true;
   serialPort.Write('a'); // lihat karakter a di arduino untuk menghidupkan lampu led a
dan pada button off kebalikannya (false dan truenya) dan sesuaikan pembacaan karaternya
  
5. pada void main formnya kita setting serial port open terlebih dahulu
    serialPort1.Open();
6. atur timer menjadi 500 ms dan ubah dari false jadi true
 
dan juga pada serialport atur com yang akan digunakan (misal com1)

7. pada program arduino buat seperti ini
int LEDA=13;
int LEDB=12;
int LEDC=8;


void setup()
{
 Serial.begin(9600);
 pinMode(LEDA,OUTPUT);
 pinMode(LEDB,OUTPUT);
 pinMode(LEDC,OUTPUT);

}

void loop()
{
 if (Serial.available())
{
  char inChar = (char)Serial.read();
  if(inChar=='a')digitalWrite(LEDA,1);
  else if (inChar=='b')digitalWrite(LEDB,1);
  else if (inChar=='c')digitalWrite(LEDC,1);
  else if (inChar=='d')digitalWrite(LEDA,0);
  else if (inChar=='e')digitalWrite(LEDB,0);
  else if (inChar=='f')digitalWrite(LEDC,0);
  else {
    digitalWrite(LEDA,0);
    digitalWrite(LEDB,0);
    digitalWrite(LEDC,0);
  }
}

}

8. Masukan program tersebut ke dalam rangkaian arduino tadi dengan cara seperti digambar
9. Setelah sukses setting com nya di db 9 nya (contoh com 3) dan baud rate 9600
10. lalu jalankan program di c# dan simulasi arduino nya cek video berikut sob :D
note : untuk menghubungkan virtual port bisa di setting dengan software virtual port bisa download disini

Saturday 16 May 2015

Serial received di c#


Hai sobat jufrikablog nah kali ini saya akan kembali lagi memberikan tutorial habis habisan tentang serial hahahahahahaha . yaitu serial received . langsung saja berikut prakteknya

1. Buat solution baru dan buat seperti ini di visula studio anda
2. Klik 2 kali pada form load misalnya, dan masukkan program ini
using System;
using System.Collections.Generic;
using System.ComponentModel;
using System.Data;
using System.Drawing;
using System.Linq;
using System.Text;
using System.Threading.Tasks;
using System.Windows.Forms;

namespace seri1
{
public partial class Form1 : Form
{
string rxString;
int[] lokasiY = new int[100];

public Form1()
{
InitializeComponent();
}
private Graphics objGraphic;

private void Form1_Load(object sender, EventArgs e)
{
objGraphic = CreateGraphics();
if (objGraphic == null)
return;
}

private void button1_Click(object sender, EventArgs e)
{
if (button1.Text == “Connect”)
{
button1.Text = “Disconnect”;
serialPort1.Open();
//richTextBox1.text = “”;
//a = 0;
}
else
{
button1.Text = “Connect”;
serialPort1.Close();
}
}

void SerialPort1DataReceived(object sender, System.IO.Ports.SerialDataReceivedEventArgs e)
{
rxString = serialPort1.ReadLine();
this.Invoke(new EventHandler(DisplayText));
}

private void DisplayText(object sender, EventArgs e)
{
richTextBox1.Text += rxString;
float tinggi = float.Parse(rxString);
tinggi = 179 – (tinggi / 1023 * 179);
// geser arraynya
for (int i = 0; i < 99; i++)
{
lokasiY[i] = lokasiY[i + 1];
}
lokasiY[99] = (int)tinggi;
}

private void timer1_Tick(object sender, EventArgs e)
{
Pen pena = new Pen(Color.Black);
int awalX = 0;
int titikMulaiX, titikMulaiY, titikAkhirX, titikAkhirY;
// hapus dulu semuanya
objGraphic.Clear(Color.White);
for (int i = 0; i < 99; i++)
{
titikMulaiX = awalX + i * 5;
titikMulaiY = lokasiY[i];
titikAkhirX = awalX + (i + 1) * 5;
titikAkhirY = lokasiY[i + 1];
objGraphic.DrawLine(pena, titikMulaiX, titikMulaiY, titikAkhirX, titikAkhirY);
}
}
}
}


3. Setelah program selesai, runningkan/jalankan programnya jika bisa dijalankan dan tidak ada eror maka lanjut ke arduino
4. buat program arduino ini dan upload ke arduino yang siertai potensio untuk mengatur tegangan input dan akan di baca di aplikasi
void setup() 
{ Serial.begin(9600); }
void loop()

 { int sensorValue = analogRead(A1); delay(500); Serial.println(sensorValue, DEC); }
5. setelah itu running programnya sob ;)

ini tampilannya jika tidak menggunakan potensio
sekian semoga bermanfaat :)

 

Thursday 16 April 2015

VB6.0 DAN DELPHI :: Koneksi Arduino Dengan Visual Basic 6.0 dan Delphi

Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. lebih lengkapnya baca disini
dengan VB berikut ini contoh potongan programnya.
  1. Program sensor suhu untuk input dari VB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
// deklarasi variabel
float tempC;
int tempPin = 0;
void setup()
{
 // buka serial port, set baud rate 9600 bps
 Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
 // baca data dari sensor
 tempC = analogRead(tempPin);
 // konversi analog ke suhu
 tempC = (5.0 * tempC * 100.0)/1024.0;
 // kirim data via serial berupa nilai biner
 Serial.print((int)tempC,BYTE);
 // tarik nafas sejenak
 delay(1000);
}
  1. Buat sebuah form pada VB6 dan salin program sebagai berikut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', 'Bitstream Charter', Times, serif; font-size: 13px; line-height: 19px; white-space: normal;">
<pre class="brush:vb"><pre class="brush:vb"><pre class="brush:vb">Private Sub Form_Load()
  With MSComm1
    'non aktifkan dulu serial port
    If .PortOpen Then .PortOpen = False
    'set serial port yang ingin digunakan
    .CommPort = 3
    'set baud rate,parity,databits,stopbits
    .Settings = "9600,N,8,1"
    'set DTR and RTS
    .DTREnable = True
    .RTSEnable = True
    'aktifkan event oncomm event
    .RThreshold = 1
    'non aktifkan event oncomm
    .SThreshold = 0
    'aktifkan serial port
    .PortOpen = True
  End With 'MSComm1
  'tampilkan tanda derajat
  Label2.Caption = Chr(176) + "C"
End Sub
Private Sub MSComm1_OnComm()
  Dim strInput As String
  With MSComm1
    'test event data masuk
    Select Case .CommEvent
      Case comEvReceive
        'tampilkan data dari Arduino
        strInput = .Input
        Label1.Caption = Asc(Mid(strInput, 1, 1))
    End Select
  End With 'MSComm1
End Sub</pre>
</pre>
</pre>
<p> </p>
<p></p></span>



ARDUINO DAN VB.NET :: Komunikasi Arduino dengan VB.NET (serial port)

 

Pemrograman serial port pada Arduino
Hubungkan Arduino ke PC Anda menggunakan kabel USB, lalu buka software Arduino. Program ini untuk memastikan bahwa koneksi antara Arduino dan PC tidak ada kendala.   Ketik program seperti di bawah ini lalu upload ke Arduino.
int inByte=0; // variable to receive data from serial port
void setup()
{
Serial.begin(9600);
}

void loop()
{
if (Serial.available() > 0)
{
inByte=Serial.read();
Serial.write(inByte);
}
}
Setelah itu buka Tools > Serial Monitor pada aplikasi Arduino, untuk melihat interaksi antara PC dan mikrokontroler.  Jika kita mengirim sembarang data, maka Arduino akan membalas data yang sama.  Jangan lupa periksa kecepatan komunikasi, keduanya harus sama.  Dalam hal ini 9600 bit per detik.
Pada bagian setup, kita mengaktifkan fungsi serial port pada Arduino (yang terkoneksi langsung dengan port USB) dengan perintah:
Serial.begin(9600);
Perintah ini hanya dilakukan sekali saja, pada saat Arduino diaktifkan atau di-reset.  Jika kita ingin kecepatan lebih tinggi, ganti dengan 115000.  Jika kita ingin menggunakan serial port yang lain, gunakan Serial1, Serial2 atau Serial3. (berlaku untuk mikro yang serial portnya lebih dari satu, contohnya Arduino Mega, terletak pada pin 14 sampai 19).  Jika Anda menggunakan Uno, maka tidak ada pilihan lain.
Fungsi Serial.available() memberikan nilai BENAR jika ada data yang masuk.  Sedangkan fungsi  Serial.read() untuk membaca data yang masuk sebesar 1 byte.  Perintah untuk mengirim data dari mikro ke luar adalahSerial.write(data_yg_ditulis);
Dengan melihat program di atas, maka mikrokontroler hanya akan mengirim ke luar jika ada masukan data serial, dan pengirimannya akan diulang terus sebanyak berapa byte data yang masuk.
Mengendalikan LED lewat serial port
Sekarang kita akan coba menyalakan atau mematikan LED (pin 13), melalui serial port.  Kita buat ketentuan yang sederhana sebagai berikut:  jika menerima karakter ‘A’ maka lampu akan menyala, jika menerima karakter ‘B’ maka lampu akan mati.
// variable to receive data from serial port
int inByte=0;
// Pin 13 has an LED connected on most Arduino boards.
int led = 13;
void setup()
(
// initialize UART at 9600bps
Serial.begin(9600);
// initialize the digital pin as an output.
pinMode(led, OUTPUT);
}

void loop()
{
if (Serial.available() > 0) {
inByte=Serial.read();
Serial.write(inByte);

if (inByte==65)
{
digitalWrite(led, HIGH);   // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
}
if (inByte==66)
{
digitalWrite(led, LOW);    // turn the LED off by making the voltage LOW
}

}
}
Ketik program di atas, upload dan jalankan Serial Monitor.  Kirim karakter ‘A’ atau ‘B’ untuk menyalakan dan mematikan LED yang ada di papan Arduino.  Catatan: tentu saja Anda bisa mengganti karakter tersebut dengan yang lain, sesuai keinginan.  (‘A’ = ASCII nomor 65 dan ‘B’ = ASCII nomor 66).

Membaca status input melalui serial port
Tahap berikutnya adalah pembacaan status input pada Arduino melalui serial port. Ketentuan yang kita buat adalah jika salah satu pin digital pada Arduino bernilai 0/low maka Arduino akan mengirim karakter ‘L’ dan jika bernilai 1/high maka akan mengirim karakter ‘H’.  Untuk memudahkan pengamatan, masing-masing karakter diikuti oleh karakter ‘CR’ atau ‘\n’.
Di contoh ini, kita gunakan pin nomor 24 yang dihubungkan ke sebuah tombol.  Kaki satu lagi dihubungkan ke ground.
// variable to receive data from serial port
int inByte=0;

// Pin 13 has an LED connected on most Arduino boards.
int led = 13;

// Push button is connected to pin 24
int buttonPin = 24;
int buttonState=0;

void setup()
{
// initialize UART at 9600bps
Serial.begin(9600);
// initialize the digital pin as an output.
pinMode(led, OUTPUT);
pinMode(buttonPin, INPUT);
}
void loop()
{
if (Serial.available() > 0) {
inByte=Serial.read();
Serial.write(inByte);

if (inByte==65)
{
digitalWrite(led, HIGH);   // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
}
if (inByte==66)
{
digitalWrite(led, LOW);    // turn the LED off by making the voltage LOW
}
}
buttonState=digitalRead(buttonPin);
if (buttonState==LOW)
{
Serial.write("L\n");  // send ‘L’ + CR
}
if (buttonState==HIGH)
{
Serial.write("H\n"); // send ‘H’ + CR
}
}
Ketik program di atas, lalu upload.  Buka Serial Monitor, lalu amati data yang diterima. Cobalah juga menekan/melepas tombol sambil mengamati perubahan yang terjadi antara ‘L’ dan ‘H’.  Di percobaan ini kita bisa amati, bahwa Arduino mengirimkan data secara terus menerus baik L ataupun H, meskipun tombol ditekan atau dilepas lama. Ingat bahwa hal ini karena instruksi ini terletak di dalam program utama/main loop.
Sekarang kita akan coba modifikasi program, sehingga yang terkirim hanya satu kali saja saat terjadi perubahan dari L ke H atau H ke L.  Untuk itu, kita harus membandingkan kondisi nilai tombol saat ini dengan kondisi pada loop sebelumnya. Variabel yang digunakan lastButtonState.  Jika tidak sama dengan buttonState, maka baru kita proses apa yang kita inginkan yaitu mengirimkan data.
// variable to receive data from serial port
int inByte=0;

// Pin 13 has an LED connected on most Arduino boards.
int led = 13;

// Push button is connected to pin 24
int buttonPin = 24;
int buttonState=0;
int lastButtonState=0;

void setup()
{
// initialize UART at 9600bps
Serial.begin(9600);
// initialize the digital pin as an output.
pinMode(led, OUTPUT);
pinMode(buttonPin, INPUT);
}

void loop()
{
if (Serial.available() > 0)
{
inByte=Serial.read();
Serial.write(inByte);

if (inByte==65)
{
digitalWrite(led, HIGH);   // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
}
if (inByte==66)
{
digitalWrite(led, LOW);    // turn the LED off by making the voltage LOW
}
}

buttonState=digitalRead(buttonPin);
if (buttonState != lastButtonState)
{
if (buttonState==LOW)
{
Serial.write("L\n");
}
else
{
Serial.write("H\n");
}
}
lastButtonState=buttonState;
}

Ketik program di atas, lalu upload, kemudian amati di Serial Monitor. Tekan tombol yang agak lama sambil amati karakter yang terkirim.  Arduino hanya akan mengirimkan satu kali saja saat ada perubahan L → H atau H → L.
Sampai di sini program di sisi Arduino sudah selesai, berikutnya kita masuk ke pemrograman serial port menggunakan Visual Studio .NET dalam hal ini kita coba memakai Visual Basic versi 2012.


Sunday 8 December 2013

EEPROM MEMORY

Udah seminggu kagak posting nih.. Rada kangen juga nih. Kali ini, saya akan mem-posting simulasi EEPROM MEMORY dengan cara menyimpan alamat dan data dari IDE ke dalam Arduino. Tujuan dari simulasi ini adalah untuk melakukan pembacaan data dari MEMORI EEPROM dan dapat melakukan penyimpanan DATA pada MEMORI EEPROM. Alat yang kita gunakan pada simulasi ini yaitu Laptop/PC, Arduino Uno, dan Kabel USB tipe B. Program ini menggunakan KOMUNIKASI SERIAL menggunakan SERIAL TERMINAL 1 atau aplikasi yang lainnya. Pada program ini USER dapat memerintah perintah BACA dan TULIS, DARI atau KE MEMORI EEPROM. Mari simak langkah-langkah di bawah ini :
  • Ayo ketik sintaks coding program ini di Arduino IDE anda yang telah terinstall di Laptop/PC sobat semua ...
#include <EEPROM.h> boolean exitProgram = 0;
void setup() {
Serial.begin(9600);
Serial.println("=========  EEPROM
Access Via
Serial
==== ====");
Serial.println("Type this command
to execute
EEPROM opera tion");
Serial.println("write : For write
data to EEPROM");
Serial.println("read
: For read
data
from
EEPROM");
Serial.println("clear
: For
clear all
data
in EEPROM");
Serial.println("exit
: For
exit
from
program");
}
void loop() { int command;
while(!exitProgram) { do {
Serial.print("Type Command >> "); while(Serial.available()==0);command = readCommandFromSerial();

switch(command) {
case 1 : Serial.println("Write EEPROM Selected"); writeEEPROM();
break;
case 2 : Serial.println("Read EEPROM Selected"); readEEPROM();
break;
case 3 : Serial.println("Clear EEPROM Selected"); clearEEPROM();
Serial.println("Clear EEPROM Finished"); break;
case 4 : Serial.println("Exit From Program"); exitProgram = 1;
break;
default : Serial.println("Wrong Command, Please Ty pe Again !"); break;
}
}
while(command == 0);
}
}
int readCommandFromSerial() { char stringFromSerial[10]; char data;
nt command;
int countData = 0; for(int i=0;i<10;i++) {
stringFromSerial[i]=0;
}
while(true) { if(Serial.available()) {
data = Serial.read(); Serial.write(data); if(data=='\n') {
break;
}
else { if(data!='\r') {
stringFromSerial[countData] = data; countData++;
}
}
}
}
if(strcmp(stringFromSerial,"write")==0){ command = 1;
}
else if(strcmp(stringFromSerial,"read")==0){ command = 2;
}
else if(strcmp(stringFromSerial,"clear")==0){ command = 3;
}
else if(strcmp(stringFromSerial,"exit")==0){ command = 4;
}
else{
command = 0;
}
return command;
}
int readValFromSerial() { char stringFromSerial[10]; char data;
int val;
int countData = 0; for(int i=0;i<10;i++) {
stringFromSerial[i]=0;
}
while(true) { if(Serial.available()) {
data = Serial.read(); Serial.write(data); if(data=='\n') {
break;
}
else { if(data!='\r') {
stringFromSerial[countData] = data; countData++;
}
}
}
}
sscanf(stringFromSerial,"%d",&val); return val;
}
void clearEEPROM() { for(int i=0;i<512;i++) {
EEPROM.write(i,0);
}
}
void writeEEPROM() { int address;
do {
Serial.print("Address : "); address = readValFromSerial(); if(address>512) {
Serial.println("Addres maximal is 512 !, Please type again !");
}
}
while(address>512); int data;
do {
Serial.print("Data : "); data = readValFromSerial(); if(data>512) {
Serial.println("Data maximal is 512 !, Please type ag ain !");
}
}
while(data>512); EEPROM.write(address,data); Serial.println("EEPROM Write Success !");
}
void readEEPROM() {

int address; do {
Serial.print("Address : "); address = readValFromSerial(); if(address>512) {
Serial.println("Addres maximal is 512 !, Please type again !");
}
}
while(address>512);
int data = EEPROM.read(address); Serial.print("Data in Address "); Serial.print(address,DEC); Serial.print(" : "); Serial.println(data,DEC);
}
  • Jangan Lupa melakukan COMPILE dan UPLOAD, untuk menjalankan program tersebut di Ardunino.
 
  • Bukalah Serial Monitor untuk mengketik (menulis) data dari IDE yang akan di tujukan pada Arduino Uno menggunakan MEMORY EEPROM.
 
  • Ketikkan Write untuk menulis alamat EEPROM, Setelah itu matikan atau lepas Power Supply Arduino Uno dan tutup Serial monitor.
 
  • Sambungkan lagi Power Supply Arduino dan bukalah Serial Monitor, dan ketikan Read (Baca) untuk melihat apakah data yang telah kita simpan tadi, masih tersimpan di EEPROM Arduino atau tidak. 
 
  • Jika TERSIMPAN maka tampilannya akan sepertin ini.
 
 
EEPROM pada Arduino Uno ini menggunakan AT-MEGA 328, dimana pada AT-MEGA 328 memiliki karakteristik kapasitas EEPROM-nya bisa mencapai 512 byte dan 8 bit, dan memiliki data SRAM sampai dengan 512 byte. Dia juga mampu bekerja pada tegangan 2,7 VDC - 5,5 VDC.
Penampakan AT-MEGA 328
Fungsi EEPROM pada Arduino adalah sebagai penyimpan data dari IDE ke atau menuju dari Arduino. Jadi, ketika Supply Arduino di matikan dan di hidupkan kembali maka data yang telah di simpan pada EEPROM masih TERSIMPAN, kecuali ada Perintah CLEAR sebelumnya. Jika, ada Perintah CLEAR maka data yang telah di tulis (disimpan) tadi akan terhapus.

Mengapa sih DATA yang di simpan pada EEPROM maksimal harus 512 byte? Karena, batas memory pada EEPROM pada Arduino adalah 512 Byte. Arduino uno menggunakan mikroprosesor dengan tipe ATMEGA328 dan memiliki kapasitas EEPROM sampai dengan 512 byte dan 8 bit dan memiliki data SRAM internal 512 byte.

Mengapa sih ALAMAT pada EEPROM hanya di batasi sampai dengan 512 byte? Karena, ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library) dan batas alamat memory dari EEPROM hanya antara 0(nol)- sampai dengan 512 saja.